Selasa, 30 Juni 2015

apa kabar SLB-B?

HINGAR bingar Sekolah Luar Biasa B Negeri Pembina Tingkat Nasional Jimbaran atau SLB-B N PTN Jimbaran, Kuta Selatan, Badung telah berlalu beberapa waktu lalu. Lembaga pendidikan unggulan bidang pendidikan khusus yang berstandar internasional yang mampu menciptakan 'keajaiban-keajaiban'.

Bukan hanya siswa yang memiliki keistimewaan, tetapi belakangan ini gedungnya muncul keajaiban. Rencana relokasi sekolah itu ke lahan bekas Balitex di Tohpati, Denpasar, inilah yang mengguncang sekolah yang melayani pendidikan bagi anak (luar) biasa ini.

Kebijakan ini sempat dinilai kontroversial. Rencana perpindahan sekolah yang telah dibangun berpuluh-puluh tahun ini mengundang reaksi keras dari berbagai pihak. Perpindahan membuat semuanya berubah. Dari diri pribadi harus beradaptasi.

Sebagai contoh, mutasi para pejabat selalu diiringi rasa kekecewaan meskipun sebagian tersenyum lega. Mutasi pun terkadang diindikasikan ada kepentingan. Instansi yang dinilai menjadi lahan basah tentu menjadi incaran segilintir orang dari kebijakan mutasi ini.

Bagaimana dengan rencana relokasi sekolah itu? Waktu itu, relokasi memunculkan berbagai dugaan. Bahkan sempat muncul dugaan proyek ini berbau kontroversial karena diindikasikan sarat dengan kepentingan. Lahan seluas lima hektare ini telah di-booking investor. Cukup beralasan memang, karena lahan ini berada di kawasan cukup stategis, di jalur Nusa Dua yang menjadi obyek pariwisata internasional. Karena ngebet, perencanaan dimulai dengan anggaran miliaran. Kemudian tempat baru telah disediakan dengan sedemikian rupa. Bahkan iming-iming fasilitas lebih bagus dan lebih mensejahterakan anak-anak didik, guru hingga orangtua telah dibeberkan.

Cara adaptasi anak-anak (luar) biasa tentu berbeda dengan kita yang tidak (luar) biasa. Secara psikologis, berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain bagi orang yang tidak (luar) biasa butuh adaptasi yang cukup memakan waktu. Apalagi bagi anak-anak yang (luar) biasa.

Bagaimana dengan anak-anak (luar) biasa? Anak (luar) biasa adalah anak yang memiliki kelainan baik fisik, mental, sosial maupun emosi dan harus membutuhkan pelayanan pendidikan secara khusus. Adaptasi dengan lingkungan tidak mudah. Kepekaan dari anak-anak (luar) biasa tentu sangat mempengaruhi psikologis bagi anak ini. Harapan orangtua dan anak-anak (luar) biasa dengan bersekolah agar mampu hidup mandiri tanpa menggantungkan hidupnya pada orang lain. Akhirnya orangtua murid pun menyatakan perpindahan ini bisa berdampak putus sekolah bagi anak-anaknya. Bukankan semua orang berhak mendapatkan pendidikan termasuk anak-anak (luar) biasa? Bagaimana nanti dengan nasib anak-anak (luar) biasa? Tentu inilah yang menjadi renungan bagi kita yang tidak (luar) biasa.

0 komentar:

Posting Komentar