begitu riang memadukan suara
gemulai
gerakan tanpa irama
tanpa
kenal rupa
bunga
berkembang penuh tembang
menari
sembari bernyanyi
sayup sendu dipadu syahdu
pelan-pelan
suara berubah gaduh
teriakan
riuh mengaduh
berhamburan
keluar
dari bilik-bilik penerangan
berjalan
tertatih
berlari penuh
penderitaan
tanpa
uraian apapun
bertahan
dan menahan
siang
terik itu kemarin tak lagi tampak
tak
ada sinar dari mana pun
selimut
mendung menutup bumi
di tengah
sengatan panas
meleleh
mereka
bercermin penuh luka
mereka
menutupkan kedua telapak
tepat di wajah
tanpa menengadah
bergelimpangan
dan tumbang
nyawa telah
melayang
butir gumpalan menetes
mengalir
dari
himpitan jari
air mata berderai
tak terbendung
sahut
teriak serak
tabur
bunga belasungkawa
doa
kepada mereka
Denpasar, 2016
#prayforjakarta (Majalah Intisari) |
Aksi teror kembali terjadi di Jalan
Thamrin,
Jakarta
Pusat, Kamis (14-1-2016). Peristiwa
membuat kita berduka dan belasungkawa. Juga tanda tanya. Apa di balik peristiwa? Pengalihan isu?
Siapa pelakunya? Jaringan ini dan itu? Dari siapa? Apakah ini ada hubungannya dengan
agenda lain yang terkait dan dikait? Lantas dengan cepat mengidentifikasi kelompok tertentu? Apakah praktik konspirasi?
Peristiwa yang membuat benar-benar gaduh. Berita dan
kabar menyebar bak bakteri sejak peristiwa terjadi. Foto terpapar pada sadisme di-unggah
begitu saja. Melalui messenger dan media
sosial hampir setiap sekerdip mata memandang fanpage tak terlewatkan peristiwa itu. Belum lagi berita-berita
online yang tawaduk dengan mazhab speed
tanpa kompromi langsung tendang. Tanpa memikirkan apakah dampak bagi pembaca.
Tak kalah heroiknya tayangan televisi yang menampilkan cuplikan mengerikan
peristiwa itu.
Siapa pun pelakunya dan apapun alasannya ini tidak dibenarkan. Korban telah jatuh. #prayforjakarta #prayforindonesia
0 komentar:
Posting Komentar