Minggu, 29 Mei 2016

Mei yang terlupakan

ilustrasi/net
Hari ini tanggal 29
besok sudah tanggal 30
bulan kelima, bulan Mei
sehari lagi 31 hari
cerita tentang dewi maia.

Aku terbuai
mimpi menghibur
dari tetangga sebelah
mengubur
tak ada libur.

Aku benar-benar lupa
tentang apa saja.

Apa karena aku buruh?
berjuang setiap tahun pas tanggal 1
di may day menuntut upah, gaji,
sesuai hak hidup layak.

Hari berganti
aku bak artis sinetron di tanggal 8
sok terharu menangis tersedu
saat berbincang tentang mereka
Nadine Chandrawinata
Itu lo Puteri Indonesia 2005
Juga Pak Indro Warkop
atau Gading Marten dan
Widy Soediro vokalis Vierra
supaya gaul
mereka ulang tahun.

Namun, pesta berubah
genting harus senyap
khawatir ada yang lahir lagi
atau paranoid berlebihan
tepat malam tanggal 9
ada partai?

Histeris
aku lupa makna perjuangan
tragedi trisakti hingga kini
tanggal 12
tentang mereka
Elang Mulia Lesmana
Heri Hertanto
Hafidin Royan
Hendriawan Sie
tewas ditembus peluru aparat.

Lalu lupa semuanya
kebangkitan nasional
di tanggal 20?
apa mencerminkan?
biar berganti tanggal 21
ada reformasi.

Mereka lalu bertanya
apa yang terlupakan?

bulan mei.

denpasar, 2106
Read More

Minggu, 22 Mei 2016

Nafsu Nifsu Syaban

ilustrasi/net

Apakah aku pantas bertanya kepadaMu?
Tentang seberapa banyak dosaku
Sedangkan aku tak pernah memperhitungkan
Apakah aku pantas berharap pengampunanMu?
Tentang dosa yang telah kuperbuat setahun ini
Sedangkan aku tak pernah meminta ampunan
Apakah aku pantas mendapatkan rahmatMu?
Tentang ampunan seluas-luasnya
Sedangkan aku tak pernah membuka pintunya
Apakah pantas aku sebut penuh berkah
Tentang bulan kebaikan
Sedangkan aku tak pernah beribadah
Apakah pantas aku mengetukMu?
Tentang keribaan dan kasih kayang
Sedangkan aku tak mampu menghidupkan malam
Apalagi menahan lapar dan haus dahaga
Apakah aku pantas Kau kasihi?
Tentang rahman dan rahim
Sedangkan aku tak pernah mendekatkan diri
Apakah aku pantas meminta dikabulkan?
Tentang keinginan, cita, asa, dan cinta
Sedangkan aku tak pernah menengadahkan tangan
Apakah aku pantas menikmati lapang karuniaMu?
Tentang hilangnya penderitaan
Sedangkan aku lebih senang dengan rayuan
Apakah aku pantas menyebut bebas neraka?
Tentang seluruhnya telah terampuni
Sedangkan aku?
Banyak kesempatan Kau berikan
Namun aku tak pernah sempat
Aku sebut adalah makhlukMu
Tetapi aku selalu menjauh dariMu
Takbir bak teriakan tak bersuara
Sujudku seperti tak ada guna
Apalagi munajat doa
Butiran dua kalimat syahadat
Debar istighfar
Begitu hampar
Lantas apalagi?
Tentang aku
Bukan tentang kewajiban
Hamba dan Tuhan
(2016)
Read More

Senin, 09 Mei 2016

Jungkir Balik Lebaran atau Pencitraan


daging sapi/ilustrasi/antara

“Maaf, kami akan operasi pasar dulu. Apa iya harga daging sapi sampai Rp 150 ribu per kilogram (kg).” “Lho, padahal stok sangat banyak dan mencukupi hingga hari raya sekali pun.” 
Jawaban buru-buru para pejabat saat ditanya harga kebutuhan pokok melambung tinggi menjelang ramadan apalagi Lebaran. Klasik memang jawabannya. Apalagi alasannya. Tetapi inilah yang terus perdengarkan dan dipertontonkan kepada rakyat. Begitu gampang kemudian menyalahkan hukum ekonomi. Pasar penentu kebijakan. Oke kalau begitu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lazim jika tak membuat gebrakan. Jokowi dengan seribu cara membuat action minimal rakyat tahu ada langkah kongkret. Ya kongkretnya memajukan rapat terbatas atau ratas dari biasanya mepet ramadan menjadi kurang 2,5 bulan. Jokowi di Kantor Presiden kemarin, Selasa (26/4/2016) kemarin meminta menteri-menteri mampu mengendalikan harga pangan saat Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah mendatang. 
Khusus komoditas daging, Jokowi meminta para menterinya menekan harga hingga di bawah Rp 87.000 per kg. Menteri harus memikirkan strategi apa demi menekan harga daging saat hari Lebaran.
Jokowi meminta ketersediaan bahan pokok terutama harga beras terjaga. Harga daging, harga minyak, betul-betul jadi perhatian utama. Harga beras di seluruh Indonesia harus dapat turun karena Lebaran bertepatan dengan panen raya.
Jokowi secara terbuka meminta hal-hal yang sudah jadi rutinitas setiap Lebaran naik, harus dicoba dijungkirbalikkan jadi turun harga. Ah pesimistis dong mampu menekan harga sebegitu rendahnya. Jawaban mudah. “Harga tinggi barang langka, dan stok daging menipis. Padahal sapi hidupnya melimpah.” Selesai sudah tanpa alasan perpanjangan.
Para pengamat menilai ultimatum Jokowi juga akan bias menjadi reshuffle kabinet. Jokowi dikabarkan siap-siap mengganti menteri jika kondisi harga tidak jungkir balik atau sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Nah, sanggupkah para menteri? Siap-siap saja berhadapan dengan peliknya bisnis daging kartel. Tetapi bagus untuk pencitraan dengan mampu menjungkirbalikkan kondisi harga saat lebaran. Tentunya jabatan aman. (*)
Read More

maaf ini belum selesai


setengah abad aku berlalu
di bawah tonggak sejarah kelabu
dikubur dalam-dalam di alam tak tentu
berserakan tanpa jumlah hitungan pasti
entahlah kau sebut berapa, 
aku tetap bisa mengeja 
tepat tertera
apalagi hanya menerka
satu mata ribuan nyawaku
ribuan nyawa puluhan ribu tandaku
puluhan ribu tanda jutaan buktiku
jutaan bukti kebenaranku
petunjukku bukan itu
panjang ceritanya jika kau baca seksama
tapi kau potong urutan bagian yang nyata
alasannya: 
“cukup ini saja. tak usah kau tanya lagi.” 
“apalagi mencari bukti. kecuali kalau kau ingin mati.”
cerita lama tragedi istana sentris
miris tanpa ada tangisan
karena air mata kau tuduh bukti simpatisan
lalu berujung tetesan kepiluan
tanda kuburku
mengusik dan bertanya:
“aku sebenarnya siapa? apakah aku telah mati?”
“atau sengaja dikubur dan ditanam di bumi pertiwi?”
denpasar, 9 maret 2016

Read More

Senin, 02 Mei 2016

karena kami buruh



Pagi begitu cerah. Minggu (1 Mei 2016) atau Ahad lama sekali aku tak menyebutnya. Setelah diskusi tentang Nabi Isa AS, tentang dajjal, imam mahdi. Atau sepenggal cerita yakjud dan makjud, lalu aku pergi. Sesuap nasi mengawali pagi penuh mimpi kali ini. Tepat pukul 07.00 Wita, aku berangkat menuju istora Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
Sampai di lokasi, riuh orang tampak menyapa. Ya hari car free day bagi mereka. tapi bagi kami adalah May Day. Ku lalui mereka yang jalan, bersolek, berlari kecil, atau sekadar bersenda gurau, dan serius olahraga. Lalu aku berkumpul bersama kawan-kawan yang tergabung Aliansi Buruh Bali Bersatu. Mereka telah siap. Berorasi.
Tertib. Lalu long march dengan diiringi baleganjur menambah kami semangat. Melewati Jalan Raya Puputan, lalu orasi di depan Kantor Gubernur Bali. Kami pun menyampaikan tuntutan. Tentang penerapan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) atau juga Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK).
Kami pun menyuarakan tolak upah murah, penghapusan sistem outsourching, penghapusan sistem kerja kontrak, dan tolak PHK sepihak. Harus ada yang bergerak.
Kepalkan tangan!
Tunjukkan kita tak pernah lemah
Kita adalah bumi
Kita adalah api
Kita adalah air
Hidup buruh
terik matahari mulai terasa. Namun itu tak terbayar dengan semangat yang berkobar. membakar dan kami tetap menuntut. hak-hak kami. hak kesejahteraan. tuntut upah layak. selamat hari buruh. ‪#‎MayDay‬‪#‎jurnalisburuh‬ ‪#‎tolakamplop‬ ‪#‎tuntutupahlayah‬
Read More