Senin, 02 Mei 2016

karena kami buruh



Pagi begitu cerah. Minggu (1 Mei 2016) atau Ahad lama sekali aku tak menyebutnya. Setelah diskusi tentang Nabi Isa AS, tentang dajjal, imam mahdi. Atau sepenggal cerita yakjud dan makjud, lalu aku pergi. Sesuap nasi mengawali pagi penuh mimpi kali ini. Tepat pukul 07.00 Wita, aku berangkat menuju istora Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
Sampai di lokasi, riuh orang tampak menyapa. Ya hari car free day bagi mereka. tapi bagi kami adalah May Day. Ku lalui mereka yang jalan, bersolek, berlari kecil, atau sekadar bersenda gurau, dan serius olahraga. Lalu aku berkumpul bersama kawan-kawan yang tergabung Aliansi Buruh Bali Bersatu. Mereka telah siap. Berorasi.
Tertib. Lalu long march dengan diiringi baleganjur menambah kami semangat. Melewati Jalan Raya Puputan, lalu orasi di depan Kantor Gubernur Bali. Kami pun menyampaikan tuntutan. Tentang penerapan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) atau juga Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK).
Kami pun menyuarakan tolak upah murah, penghapusan sistem outsourching, penghapusan sistem kerja kontrak, dan tolak PHK sepihak. Harus ada yang bergerak.
Kepalkan tangan!
Tunjukkan kita tak pernah lemah
Kita adalah bumi
Kita adalah api
Kita adalah air
Hidup buruh
terik matahari mulai terasa. Namun itu tak terbayar dengan semangat yang berkobar. membakar dan kami tetap menuntut. hak-hak kami. hak kesejahteraan. tuntut upah layak. selamat hari buruh. ‪#‎MayDay‬‪#‎jurnalisburuh‬ ‪#‎tolakamplop‬ ‪#‎tuntutupahlayah‬

0 komentar:

Posting Komentar