ilustrasi-net |
Siang
sebelum hujan. Dia menyapa lalu bertanya.
“Takdir
sebenarnya bukan masalah kesempatan, tetapi pilihan. Takdir bukan harus
ditunggu, tetapi takdir haruslah diraih.”
Lalu
terjadi dialog.
“Betul,
takdir ada dua. Ada yang sudah tidak bisa diubah, dan ada yang bisa diubah dengan
kemauan sndiri. Intinya begini, Tuhan tidak mengubah suatu kaum, apabila kaum
itu tidak mengubah sendiri,” kataku.
Takdir
yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
“Terkadang
lebih baik merelakan dan biarkan Tuhan yang menentukan. Hanya Tuhan yang mampu
menyelesaikan berbagai masalah hidup kita,” katanya.
“Yang
menentukan masa depan bukan kekayaan, kedudukan, dan kebahagiaan yang dicapai, namun ke arah mana akan dibawa semua
itu.”
“Tuhan
telah melengkapi dengan kekuatan menghadapi semua masalah. Memang tak mudah,
tapi pasti bisa melaluinya.”
Biarkan
aku menjawab meski seadanya. Dia mendengarkan.
“Iya,
terkadang masalah tak mampu diselesaikan manusia.”
“Doa
memberikan kekuatan pada mereka yang lemah. Membuat mereka tidak percaya
menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan.”
“Isilah hari-hari dengan doa yang tulus
dan ikhlas.” Dia yang bisa mengubah takdir. Bukan doa
mengancam.
Lalu
kami pun berdoa
“Ya
Tuhan, dekatkan hamba dengan orang-orang baik, agar hamba bisa mengikuti jejak
kebaikannya. Tunjukkanlah jalan agar hamba bisa membantu mereka yang
membutuhkan sehingga mereka dapat terlepas dari masalah yang mereka hadapi.”
“Semoga
Tuhan tetap memberikan anugerah kesehatan untuk bisa berbuat kepada sesama.
Kebajikan yang diridhai-Nya. Amien.”
Denpasar, 2015
0 komentar:
Posting Komentar