Senin, 27 Juli 2015

ku panggil petruk saja

ilustrasi-net

mereka sepertinya tak bisa akur
bercerita apa saja meski melintasi alur
ada situasi hanya duduk sambil mendengkur
jika bangun saling singkur
bersama meja dan gelas sesloki lalu jatuh tersungkur

hari berganti makin panas
kemarau panjang tak kunjung hujan
memeras keringat di malam hari bagai terik matahari

konon negara ini besar
menjunjung tinggi perbedaan
bukan saling bertikai

atas nama demokrasi
tak lebih dari konotasi
atau interpretasi sensasi

bayangan kian nyata di depan mata siapa saja
tak ada lagi kata siluman dengan sinopsis tandingan
layaknya sebuah pertandingan
yang jadi tontonan dini hari tadi
sambil membujurkan kaki
ada bayangan dan tandingan
tanpa sembunyi-sembunyi

siang disorot matahari
malam diterangi bulan

negara tandingan
negara bayangan
negara siluman
atau negara?

sang dalang bergegas turun tangan
dengan senang hati mengambil peran
menggerakkan dan memainkan para wayang
membuka alur cerita napas panjang

petruk jadi raja!
ya! petruk berwujud raja
namanya prabu kantong bolong
mana bisa jongos jadi penguasa

yang terpenting protes tatanan tak beres
meski tak lama hanya semalam

ia pun melabrak kahyangan
mengobrak-abrik tatanan
ajang lokasi ladang ketamakan
tempat para elite selingkuh
memanipulasi apa yang dia bisa

semua pun mematuhi titahnya
buka aib semuanya
menjungkir-balikan negeri awang-awung
revolusi dan efesiensi lalu dikenal pemimpin revolusi

ajak kiai semar turun mediasi dan selesai

meski cerita yang konon jadi trending topics
pada masanya atau suatu masa

(*)

0 komentar:

Posting Komentar